Dimasa depan, peran Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) tidak hanya menghasilkan guru, tetapi juga melayani peningkatan mutu guru (after sale service)

Hal tersebut dikatakan Dr. Ivan Hanafi dari Direktorat Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud pada Seminar Nasional MIPA, Sabtu, 2/6 di FMIPA UNY. Seminar dengan tema Pemantapan Profesionalisme Peneliti, Pendidik dan Praktisi MIPA untuk Membangun Insan yang Kompetitif dan Berkarakter Ilmiah ini juga menghadirkan pembicara Langkah Sembiring, M.Sc., Ph.D., dosen Fakultas Biologi UGM, dan Sudjoko, M.Si., dari Jurusan Pendidikan Biologi UNY.

Lebih lanjut dikatakan, kuota calon guru ditentukan secara nasional untuk menghindari kelebihan guru bidang studi tertentu. Selain itu LPTK bersama Kemdikbud, dan Kabupaten/kota mengatasi persoalan guru diantaranya masalah distribusi, mismatch, jumlah guru di daerah khusus, dan kualifikasi akademiknya.

Sementara itu Sudjoko, M.Si., mengatakan, pembentukan karakter ilmiah yang kompetitif pada peserta didik melalui pembelajaran adalah proses jangka panjang, karena karakter yang dimiliki seseorang diperoleh sebagai efek nurturan yang melekat pada proses belajar. Dibutuhkan kompetensi instruktur (guru, dosen) untuk mampu mengimplementasikan falsafah dalam pembelajaran.(witono)