Mahasiswa P. Bio Inter 2017, menjuarai The International Bujang Valley Innovation Invention and Design Competition (BVIIEC) 2019 di Universiti Teknologi Mara, Merbok, Kedah, Malaysia.

Seorang mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Biologi yaitu Aditia Pramudia Sunandar (Pendidikan Biologi/2017) beserta ketiga anggota tim dari Jurusan Pendidikan Kimia dan Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar yang dibimbing oleh Rr. Lis Permana Sari, Dra. M.Si. berhasil meraih Gold Medal Prize Category Social Science dalam ajang The International Bujang Valley Innovation Invention and Design Competition (BVIIEC) 2019 yang dilaksanakan di Universiti Teknologi Mara, Merbok, Kedah. Kompetisi ini dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2019 yang diikuti oleh 150 tim dari beberapa negara yang ada di Asia, Seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapore, Vietnam, Indonesia, Thailand, dll.

Kompetisi ini merupakan kompetisi yang diikuti oleh kalangan yang berkecimpung di bidang akademisi mulai dari pelajar sekolah dasar hingga tingkat peneliti. Pada kompetisi ini terdapat 4 kategori yang dikompetisikan dengan beberapa kategori peserta dengan level nasional dan internasional. Kategori yang di kompetisikan yaitu kategori 1 (Science and Technology untuk Professional Inventor/innovator dan Young Inventor/Innovator), Kategori 2 (Social Science untuk Profesional Inventor/innovator dan Young Inventor/innovator), Kategori 3 (MOOC terbuka untuk umum), Kategori 4 (Special untuk Product/Research, Design for disable people dan government agencies). Peserta di kompetisi ini sangat beragam mulai dari peneliti, dosen, pejabat pemerintahan, mahasiswa, hingga siswa sekolah dasar.

Produk yang diciptakan oleh tim dari Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Utilization of Wood Ash Waste as a Pozzolan for Making Cements Eco-Friendly. Inovasi yang diciptakan ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan batuan tras pada semen yang biasa digunakan pada masyarakat karena menimbulkan polusi udara. Penggunaan limbah abu kayu ini dapat mengurangi penggunaan batuan tras dengan kualitas yang lebih baik diatas standar SNI 80% yaitu sebesar 89.89%. Penggunaan Cements Eco-Friendly ini nantinya dapat digunakan menjadi pengganti semen yang biasa kita gunakan dalam menyemen bangunan atau monument. Dalam kompetisi ini, peserta diharusnya melakukan presentasi selama 7 menit dengan menggunakan bahasa inggris kemudian sesi Tanya jawab selama 10 menit. Persiapan yang dilakukan adalah menyiapkan bahan baku yaitu limbah abu kayu, clay, limestone, gypsum, dan pasir, kemudian pembuatan semen menjadi bentuk mortar, pengujian Strength Activity Index (SAI), pembuatan prototype pendukung seperti video infografis, dan standing banner. Pendanaan yang diterima oleh tim CEMENTS ECO-FRIENDLY berasal dari 4 sumber yaitu dari Fakultas MIPA, Fakultas Ilmu Pendidikan, Kemahasiswaan UNY, dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

Ketika Awarding Ceremony,tim ini berhasil mendapatkan Gold Medal Prize di Kategori Social Science Young Inventor/Innovator. Hal ini merupakan pencapaian yang baik bagi prestasi mahasiswa dan universitas. Semoga kedepannya lebih banyak tim dari UNY yang mendapatkan prestasi tingkat internasional. Untuk mengharumkan almamater fakultas serta Universitas Negeri Yogyakarta. Bangga berprestasi!.   (Adit,-red)