BELAJAR TANAMAN BUNGA DARI PASTY

Yogyakarta mempunyai sumber belajar Biologi alami yang melimpah, salah satu tempat menarik yang dapat digunakan sebagai sumber belajar adalah Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) di jalan Bantul Km.1, Dongkelan. Tempat tersebut merupakan salah satu lokasi pusat perdagangan satwa dan tanaman hias di Yogyakarta yang sekaligus dijadikan tempat wisata oleh pemerintah setempat.
Kelebihan yang dimiliki oleh pasar tanaman hias ini antara lain menyediakan berbagai macam tanaman hias yang jumlahnya cukup banyak, baik dalam jenis maupun berbeda jenis.

Berdasarkan hal tersebut, Tuttus Sufi Kusuma L.P.S., mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY berhasil membuat modul materi keanekaragaman dengan mengidentifikasi tanaman bunga di zona tanaman hias pasar satwa dan tanaman hias Yogyakarta (PASTY).

Tuttus mengatakan, beberapa guru mendapatkan kesulitan untuk membawa siswanya mempelajari objek Biologi secara langsung, disebabkan oleh keterbatasan biaya, waktu, dan faktor lainnya. Alternatif yang dapat dipilih, selain mempelajari objek alaminya secara langsung, guru dapat membawa objek ke dalam kelas yang telah dituangkan dalam bentuk media tiruan atau dikemas dalam bentuk bahan ajar. Salah satu bahan ajar yang dapat memuat informasi mengenai objek Biologi tersebut, sekaligus terdapat petunjuk kegiatan pembelajaran, dapat dituangkan dalam bentuk modul.

”Dari observasi dan identifikasi diperoleh hasil sebanyak 78 jenis tanaman bunga berbeda variasi, baik dalam satu spesies maupun berbeda spesies yang tergolong dalam 43 genus dan dari 24 famili. Tanaman bunga tersebut antara lain sedap malam, jengger ayam, lily terompet, kuping gajah, alamanda, dll,” lanjutnya.

Dijelaskan, ke-78 jenis tanaman tersebut dapat digunakan untuk belajar keanekaragaman tingkat jenis, namun tidak semua jenis tanaman tersebut dimasukkan modul, tapi diseleksi untuk jenis-jenis bunga yang mudah diamati ciri morfologinya oleh siswa.

”Jumlah spesies yang ditemukan tidak dapat diketahui, karena beberapa tanaman hias merupakan hasil perkawinan silang dan belum dapat dipastikan apakah hasil persilangan tersebut masih dalam satu spesies yang sama atau tidak,” papar Tuttus.

Ditambahkan, pengamatan dilakukan dengan mendata ciri-ciri morfologi bunga, daun, serta batang masing-masing tanaman bunga yang ada ditempat tersebut. Pengamatan dilakukan hanya pada tanaman hias yang sedang berbunga saat pengamatan dilakukan tanpa menghitung jumlah tanaman setiap jenisnya. (witono)